في المصلح

Foto saya
sebuah Lembaga Da'wah Islam Fakultas Sastra yang secara resmi berada di bawah pengawasan langsung dari fihak Dekanat Fakultas Sastra. Just For Islam Glory. Allahu Akbar!!!

al-Mushlih

:: Selayang Pandang ::

oleh: ~ Afnan Husnayain ~


Berawal dari tahun 1994, melihat kondisi masyarakat sastra yang begitu kering akan sentuhan dakwah dan lingkungan yang begitu berbeda dengan fakultas lain, sastra yang sangat kental dengan seni dan dunia kesastraan, bahkan terkenal dengan mahasiswa – mahasiswanya yang sekuler dan borjuis. Pada saat itu memang sebenarnya Fakultas Sastra sangat membutuhkan sentuhan – sentuhan keislaman.

Oleh karena itu, beberapa mahasiswa Fakultas Sastra ada yang peduli untuk memikirkan bagaimana Sastra bisa tersentuh dengan nuansa – nuansa keislaman yang sebenarnya sangat penting untuk di syiarkan juga melihat peluang – peluag mahasiswa muslim yang haus akan keislaman yang sama sekali tidak ada di Fakultas Sastra pada saat itu. Pelopornya pada saat itu adalah bebrapa mahasiswa Sastra Arab 1994 dan Sastra Jerman 1995. Memreka memikirkan harus ada sebuah center pusat dakwah di Fakultas Sastra yang anantinya akan dijadikan sebuah base camp dakwah. Sebenarnya rencana untuk membangun sarana dakwah di Fakultas Sastra sudah ada sejak lama dari dekanat, seperti Musholla pun belum ada pada saat itu, mungkin memang butuh penggerak dan pelopor dari mahasiswa langsung. Sebelum dibangun Musholla, ada tempat yang dijadikan untuk sarana ibadah yaitu di Pelataran wilayah Sastra Jepang (tidak disebutkan jelas tempatnya, red-), sebelum DKM Al Mushlih berdiri, Ust. Heri mendirikan dan mengembangkan sebuah pusat dakwah MTAQ ( Majelis Taqlim Al Quran) di Fakultas Sastra dengan pembinanya dosan Sastra Arab, Bapak Ade Kosasih. Semua berawal dari hal – hal terkecil, melihat cukup banyaknya mahasiswa muslim yang belum bisa membaca Al Quran, tujuan dari MTAQ ini sendiri adalah untuk memberantas buta huruf Al Quran mahasiswa Fakultas Sastra dan Alhamdulillah mendapat antusiasme yang begitu baik dari mahsiswa Sastra.

Melihat perkembangan yang begitu baik, maka MTAQ mencoba untuk meranggkul bebrapa elemen mahasiswa Fakultas Sastra untuk membuat sebuah rumusan mendirikan sebuah lemabaga dakwah, seperti BEM dan beberapa HIMA, seperti: Sastra Arab, Sastra Jepang, Ilmu Sejarah, Sastra Indonesia dan Sastra Jerman. Mereka merumuskan untuk memilih  ketua DKM yang pertama, dengan beberapa pertimbangan, maka Ust. Heri terpilih sebagai ketua DKM Al Mushlih yang pertama kali karen dinilai sejak perintisannya memang banyak memberikan kontribusi yang sangat besar dan berpengaruh serta berpotensi untuk mengembangkan dakwah di Fakultas Sastra khusunya. Dkm Al Mushlih berdiri tepat pada hari rabu, 8 September 1998 silam.

Dan akhirnya sekitar setahun berdirinya DKM Al Mushlih, pada tahun 1999 Musholla Fakultas Sastra berdiri dan pada saat itu sekretariat DKM Al Mushlih berada di bangunan Student Center dan masih bergabung dengan HIMASA ( Himpunan Mahsiswa Sastra Arab ) karena memang yang mendominasi adalah mahasiswa Sastra Arab. Dalam masa perkembangan awal berdirinya DKM Al Mushlih merupakan sebuah tahap awal perbaikan dalm internalnya, mulai dari pengokohan keorganisasian, manajerialnya, program kerjanya, mulai dari memikirkan cara – cara terbaik dan mudah untuk menyiarkan dakwah islam di Fakultas Sastra sesuai dengan keadaan dan lingkungannya. Dan akhirnya berhasil dibuat acara pertama akbar DKM Al Mushlih dengan mengundang budayawan M.H Ainunnajib. Kegiatan – kegiatan awal lainnya seperti Mentoring dan Menlan, Hiking, bulletin sebagai sarana dakwah melalui tulisan.

Tidak berdiri sendiri DKM Al Mushlih, dengan mencoba untuk lebih membaur DKM Al Mushlih mencoba menggandeng BEM, yang saat itu di ketuai oleh Hendra dan kini menikah denga Ooh Khodijah, dosen Sastra Arab ( yang kini menjadi salah satu Pembina DKM Al Mushlih, red-), juga mencoba menggandeng BPM, mereka juga merespon baik kegiatan – kegiatan DKM Al Mushlih dalam rangka syiar islam di Fakultas Sastra. Antusiasme lain juga terlihat dari mahasiswa – mahasiwa D3 yang sangat berperan aktif adan bergabung dengan DKM Al Mushlih. Pada intinya awal mula berdiri DKM Al Mushlih merupakan sebuah perintisan dan pemulaan perkembangan DKM Al Mushlih Fakultas Sastra kedepannya.

Sumber:
Wawancara ketua dan pendiri DKM Al Mushlih pertama, Heri Purwanto.
Cileunyi, 27 Oktober 2010